Skip to main content

Menerapkan catu daya rangkaian inverter Dc To AC


Rangkaian Inverter DC to AC

a.       Pengertian rangkaian Inverter DC to AC

Inverter adalah perangkat elektronik yang kuat, yang digunakan untuk mengubah DC ke AC. Perangkat ini menggunakan perangkat switching. Konversi DC ke AC dapat dilakukan antara 12V, 24V, 48V ke 110V, 120V, 220V, 230V, 240V dengan frekuensi supply 50Hz/60Hz.
Untuk pemahaman yang lebih baik tentang konsep ini, berikut adalah rangkaian Inverter 12V DC ke 220V AC sederhana yang dirancang untuk mengubah DC ke AC.

Inverter DC ke AC terutama dirancang untuk mengubah catu daya DC menjadi catu daya AC. Di sini, catu daya DC relatif stabil dan juga sumber tegangan positif sedangkan AC berosilasi sekitar tingkat dasar 0V, biasanya dalam mode sinusoidal

Teknologi inverter yang umum digunakan dalam elektronik adalah mengubah sumber tegangan dari baterai menjadi sinyal AC. Umumnya, mereka beroperasi dengan 12 volt dan umumnya digunakan dalam aplikasi seperti otomotif, teknologi asam timbal, sel fotovoltaik, dll.

                                            b.       Identifikasikan jenis dan cara kerja rangkaian Inverter DC to AC

Sirkuit DC to AC bisa terdiri dari perpaduan 3 titik kerja yang punya porsi masing-masing, yaitu amplifier, transistor dan oscillator. Karena frekuensi AC adalah 50Hz maka diperlukan oscillator untuk membangkitkan frekuensi.

Maka digunakan lah skema astable multivibrator yang dapat  menghasilkan sinyal gelombang kotak 50Hz. Oscillator bisa dibuat menggunakan resistor (di rangkaian contoh: R1,R2,R3,R4), kapasitor (C1&C2) dan transistor (T2&T3).

Setiap transistor akan menghasilkan gelombang kotak (inverting) yang frekuensinya tergantung pada besar nilai resistor dan kapasitor yang digunakan. Rumus untuk menghitung gelombang kotak yang dihasilkan oleh multivibrator astable adalah F=1/(1.38xR2xC1).

Sinyal kotak yang dihasilkan osilator tadi akan dinaikkan oleh dua buah power MOSFET (T1 & T2) dan hasilnya akan mengalir ke step up transformator untuk dinaikkan menjadi keluaran yang kita harapkan 220V

                         DC to AC

                        Diagram Blok Inverter



1. Baterai

Arus dari baterai berfungsi menjadi supply utama untuk rangkaian inverter sekaligus sebagai arus listrik yang akan dikonversikan ke arus listrik bolak balik (AC) seperti PLN. Besarnya kapasitas baterai sangat menentukan lamanya waktu penggunaan inverter. Biasanya pada sebuah UPS digunakan sebuah baterai kering dengan tegangan 12 Volt DC 7 AH.

2. MOSFET Driver Circuit

Pada blok ini terdapat osilator yang berfungsi membangkitkan multivibrator tak stabil yang dialirkan menuju penguat jenis MOSFET. Transistor jenis FET ini sangat banyak digunakan pada jaringan inverter seperti pada UPS. Transistor jenis FET lebih unggul dengan transistor biasa, dimana pada MOSFET lebih kuat dan efisiensi karena hanya memerlukan yang kecil.

3. Step Up Transformer

Kemudian terdapat Step UP trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan yang berasal dari MOSFET. Trafo yang sering digunakan pada sebuah rangkaian inverter yaitu trafo jenis CT (Center Tap).

4. AC Power

Bagian ini merupakan output dari trafo inverter yang memiliki tegangan dengan besar antara 220 VDC hingga 230 VDC yang bisa langsung dihubungkan dengan beban listrik atau perangkat elektronik.

Rangkaian Inverter 12 V ke 220 V 1000 Watt Sederhana

Berikut adalah skema rangkaian inverter sederhana 12 Volt DC menjadi 220 Volt DC dengan 1000 Watt yang mudah sekali anda buat sendiri.

Meski rangkaian inverter di atas terlihat sederhana dan tidak membutuhkan banyak komponen elektronika, tetapi daya inverter yang dihasilkan terbukti mampu bekerja dengan cukup baik.

Untuk sumber energinya, anda dapat menggunakan sumber energi listrik DC 12 Volt yang berupa Aki (Accumulator) atau juga bisa yang laiinnya sesuai dengan kebutuhan. Beberapa komponen yang dibutuhkan antara lain :

·         1 buah Trafo 12 Volt CT minimum 10 Amp atau lebih, kalau ada bekas yang berasal dari UPS atau dari elektronik lainnya juga gak papa.

·         2 buah transistor Mosfet IRFZxx seperti IRFZ44 atau juga persamaannya

·         2 buah Transistor NPN c945

·         1 buah kotak PCB

·         1 buah Resistor 470 ohm

·         2 buah Resistor 4k7 ohm

·         1 buah Kapasitor 10 uf

·         2 buah kapasitor 100 nf

·         1 buah IC 78L12

Selain bahan-bahan yang disebutkan di atas, beberapa alat yang juga harus dipersiapkan dalam pengerjaan antara lain seperti solder timah, gunting,  obeng, cutter dan sebagainya.

Sebuah rangkaian plipop dari dua transistor C945 berfungsi sebagai pengumpan oscilator dengan F sekitar 50 s/d 60 Hz pada transistor Mosfet yang dikerjakan secara pushfull pada L sekunder Trafo CT 12V-220V.

Medan magnet yang dihasilkan oleh On Off transistor Pushfull ini digunakan sebagai pembangkit listrik pada lilitan primer trafo tegangan output 220V AC dengan gelombang berbentuk kotak. Kuat arus tegangan ini ditentukan dari kuat arus yang masuk pada TR power IRFZ44.

c.        Analisis hasil pengujian kerja karakteristik rangkaian Inverter

                    Siswa diminta untuk memilih salah satu project untuk Menganalisis hasil rancangan rangkaian Inverter DC to AC sebagai berikut :

 


                                                                            Rangkaian A



    

                                                                        Rangkaian B



EVALUASI :

                LP3 : Produk (Pengetahuan)

Soal Esai : Menggunakaan Google Class Room

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdabpQxelWzCiHpm-vdrgAu5WUo9vsTuitt69Cr69Dk7fx4Sg/viewform

              Daftar Pustaka :

                    Peni Handayani, Trisno Yuwono Putro, dkk 2008. Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan 

                   Sistem Elektronika jilid 2 untuk SMK:Jakarta

https://caramesin.com/rangkaian-inverter-dc-to-ac/

 https://pintarelektro.com/rangkaian-inverter-sederhana/

Comments

Popular posts from this blog

RANGKAIAN PWM (Pulse Width Modulation)

  RANGKAIAN PWM (Pulse Width Modulation) 1.     Pengertian kerja rangkaian PWM-(Pulse Width Modulation) Pulse Width Modulation (PWM) Pulse Width Modulation  – PWM merupakan salah satu teknik untuk meraih tanda analog berasal dari sebuah piranti digital. Sebenarnya tanda PWM dapat dibangkitkan dengan banyak cara, secara analog memanfaatkan IC op-amp atau secara digital. Secara analog tiap tiap pergantian PWM-nya benar-benar halus, namun secara digital tiap tiap pergantian PWM dipengaruhi oleh resolusi PWM itu sendiri. Pulse Width Modulation Pengertian PWM Pulse Width Modulation( PWM) secara universal merupakan suatu metode memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa dalam satu periode, untuk memperoleh tegangan rata- rata yang berbeda. Bebarapa contoh aplikasi PWM merupakan pemodulasian informasi untuk telekomunikasi,      Pengontrolan energi ataupun tegangan yang masuk ke beban, regulator tegangan, audio effect serta penguatan, dan aplikasi- aplikasi yang lain.

RANGKAIAN KONVERSI D to A dan A to D

 RANGKAIAN KONVERSI D to A dan A to D 1.     Pengertian kerja rangkaian konversi D/A & A/D Analog to Digital Converter atau sering disingkat dengan ADC adalah rangkaian yang mengubah nilai tegangan kontinu (analog) menjadi nilai biner (digital) yang dapat dimengerti oleh perangkat digital sehingga dapat digunakan untuk komputasi digital. Dengan kata lain, Analog to Digital Converter atau Konverter Analog ke Digital ini memungkinkan rangkaian Digital berinteraksi dengan dunia nyata dengan menyandikan sinyal Analog ke sinyal Digital yang berbentuk Biner. Rangkaian ADC ini pada umumnya dikemas dalam bentuk IC dan diintegrasikan dengan Mikrokontroler. DAC atau Digital to Analog Converter adalah sebuah rangkaian atau perangkat yang digunakan untuk mengubah sinyal Digital yang berbentuk biner (0 dan 1) menjadi sinyal Analog yang kontinu (arus atau tegangan). Sinyal Digital adalah sinyal Biner yang berbentuk bit dan merupakan kombinasi dari 1 dan 0 (level tegangan tinggi dan tegan

RANGKAIAN ELEKTRONIKA DAYA DENGAN THYRISTOR

  RANGKAIAN ELEKTRONIKA DAYA      Pengertian rangkaian elektronika daya dengan menggunakan thyristor Elektronika Daya (Power Electronics) didefinisikan sebagai sebuah aplikasi elektronika yang menitik beratkan pada pengaturan peralatan listrik yang berdaya besar dengan cara melakukan  pengubahan parameter-parameter  listrik (arus, tegangan, daya listrik). Aplikasi elektronika disini dimaksudkan rangkaian yang menggunakan peralatan elektronika terutama semikonduktor yang difungsikan sebagai saklar (switching) untuk melakukan pengaturan dengan cara melakukan pengubahan tipe sumber dari AC – AC, AC – DC, DC – DC dan DC – AC. Peralatan semikonduktor yang digunakan adalah solid-state electronics  untuk melakukan pengaturan yang lebih efesien pada sistem yang mempunyai daya dan energy yang besar. Aplikasi elektronika daya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Aplikasi teknik kontrol untuk mendapatkan 2. Elektronika daya merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu yaitu Teknik Tenaga